·
Ikan cupang di alam bebas banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di habitat aslinya ikan ini hidup di sungai, rawa, persawahan, serta perairan tawar dangkal lainnya. Ikan ini memiliki keistemewaan yaitu dapat hidup dalam lingkungan air minim oksigen. Hal ini terjadi karena cupang memiliki alat pernafasan tambahan yang disebut labirin. Sehingga dengan adanya labirin ini, ikan cupang dapat mengambil dan menyimpan oksigen lebih banyak.
·
Ikan yang hidup berkelompok ini memiliki tiga jenis yaitu cupang liar,
cupang hias, dan cupang aduan. Cupang liar merupakan jenis asli dari alam yang
belum pernah dilakukan penyilangan atau rekayasa genetik. Selanjutnya, cupang
hias memiliki bentuk sirip dan ekor yang panjang dengan warna tubuh yang
menarik dan atraktif. Cupang jenis ini dipelihara untuk dinikmati keindahan
bentuk, warna, dan gerakannya. Hal ini disebabkan karena cupang jenis ini sudah
mengalami penyilangan atau rekayasa genetik beberapa kali. Lalu, cupang aduan
memiliki lebar dan tinggi tubuh dengan ketebalan yang sama, ujung ekor
bentuknya mengecil dengan gerakan yang agresif. Namun, mengadu ikan cupang
tidak boleh dilakukan, sebab dalam konferensi hewan internasional disebutkan
bahwa ikan juga memiliki hak untuk hidup. Sehingga, tindakan tersebut termasuk
ilegal.
·
Cara untuk membudidayakan ikan cupang, langkah pertama yaitu pemilihan
indukan yang berkualitas. Agar dapat menghasilkan anakan cupang yang
berkualitas juga. Pemilihan indukan harus dengan kondisi tubuh yang bugar,
bebas dari penyakit, dan tidak mengalami cacat bawaan. Selain itu, indukan
jantan dan betina harus sudah memasuki fase matang gonad atau siap kawin.
Ciri-ciri indukan jantan yang siap kawin yaitu sudah berumur 4-8 bulan, bentuk
badan panjang, siripnya panjang dan warnanya terang atraktif, dan juga
gerakannya lincah dan agresif. Sedangkan untuk indukan betina sudah berumur 3-4
bulan, bentuk badan membulat dengan perut sedikit buncit, siripnya pendek dan
warnanya kusam tidak menarik, serta gerakannya lambat.
·
· Untuk mengawinkan ikan cupang jantan dan betina, perlu dilakukan proses
pemisahan sebelum dicampurkan dalam satu wadah yang sama. (Sumber : CNN
Indonesia)
·
Langkah selanjutnya yaitu proses pemijahan atau pengembangbiakan.
Setelah mendapat indukan jantan dan betina yang siap kawin, keduanya belum bisa
disatukan. Siapkan dua wadah bening dan masukan indukan ke masing-masing wadah.
Pertemukan dengan mendekatkan wadah dan lihat reaksinya. Untuk tempat pemijahan
dapat diisi dengan air sungai atau air tanah yang bersih dan tambahkan tanaman
air sebagai tempat sembunyi burayak (anak ikan yang masih kecil). Masukan
indukan jantan terlebih dahulu ke tempat pemijahan untuk membuat gelembung yang
nantinya berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi. Selang satu hari,
indukan betina dapat dimasukkan dengan waktu pemijahan yang baik antara pagi
dan sore. Lalu, tutup wadah dengan kain atau koran dan letakkan di ruangan
tertutup agar proses pemijahan berlangsung tanpa adanya gangguan.
·
Untuk tahap pemijahan, setelah terjadi pembuahan telur segera keluarkan
indukan betina karena betina akan memakan telurnya sendiri. Sedangkan indukan
jantan akan mengambil telurnya dengan mulut dan diletakkan ke dalam gelembung
yang telah dibuat. Setelah kurang lebih satu hari, telur-telur tersebut akan
menjadi burayak. Selama tiga hari burayak tidak perlu diberi pakan karena masih
ada nutrisi yang terbawa dalam telur. Selama menjaga burayak, indukan jantan
akan berpuasa. Setelah itu, pemberian pakan berupa kutu air secukupnya. Setelah
burayak berumur dua minggu, pisahkan burayak dengan indukan jantan. Pindahkan
burayak ke wadah yang lebih besar dan berikan kutu air yang lebih besar atau
larva nyamuk. Lalu, setelah 1,5 bulan burayak akan tumbuh menjadi ikan cupang
dan bisa dipilah berdasarkan jenis kelaminnya.
·
Perawatan ikan cupang dapat dipelihara dalam akuarium tanpa menggunakan
aerator. Meskipun begitu, aerator dapat menjaga kualitas air menjdi lebih
bersih. Perlu juga mengganti air secara berkala untuk membersihkan air dari
kotoran dan sisa makanan yan menumpuk di dasar wadah. Untuk pemberian pakan,
ikan cupang biasa diberi kutu air, cacing sutera, dan larva nyamuk dan
diberikan sekitar 3-4 kali sehari. Begitulah cara membudidayakan ikan cupang
yang dapat dilakukan di rumah. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar